Alun Alun Indramayu

Alun-alun?
Alun-alun pada zaman dahulu adalah sebuah tempat berkumpulnya masyarakat, kegiatan yang dilakukan adalah perayaan kegiatan tradisional, upacara adat, keagamaan bahkan tempat untuk menghukum para penjahat. Zaman dahulu alun-alun ini merupakan ciri dari arsitektur kebudayaan Jawa. Struktur Macapat, yaitu struktur kota dimana alun-alun sebagai pusa, dan ada tempat ibadah, penjara, keraton dan pasar. Macapat ini menggambarkan seni arsitektur yang sangat komplit dari sistem pengairan dan sebagainya. Maka dari itu alun-alun adalah warisan dari nenek moyang kita yang perlu dijaga. Alun-alun pada umumnya berbentuk lapangan luas seperti lapangan, namun ada perbedaan yang menonjol dari alun-alun didaera

h Jawa Tengah dan Yogyakarta khususnya, yaitu dipusat atau tengah alun-alun terdapat 2 (dua) pohon Beringin yang bersebelahan menyerupai bentuk gapura dan pada daerah Jawa Barat tidak terdapat pohon beringin. Ini pula kita jumpai pada alun-alun indramayu. Alun-alun indramayu mengalami banyak perobahan dan pembaharuan, salah satu diantarnya yaitu penambahan ornamen lampu hias yang menghiasi pada malam hari. Sehingga jika kita mengunjunggi pada malam hari akan terlihat lebih mewah terutama pada tugu perjuangan yang dililitkan lampu makan tugu tersebut terlihat kokoh pada malam hari.

Alun-alun sekarang berfungsi sebagai tempat Apel Pagi pengawai PEMDA. Waktu dulu dialun-alun ini banyak sekali pedagang kaki lima yang menjajakan makanan maupun minuman, sekarang pemandangan itu sedah tidak ada lagi dikelopak mata kita. Karena para pedangang yang biasa mangkal dialun alun dipindahkan dipinggiran sunggai Kali Cimanuk. Bukan tanpa alasan Pemerintah Daerah menertibkan pedagag ini. Karena pedangang-pedagang ini membuat alun-alun menjadi kumuh dan tak terpelihara.


0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com